Pendahuluan Teologi Biblika
A. Definisi
Teologi Biblika merupakan cabang ilmu Teologia yang secara sistematis mempelajari perkembangan pernyataan Allah dalam sejarah sebagaimana yang dinyatakan Alkitab. Teologi PB difokuskan kepada tulisan-tulisan PB. Namun sekalipun demikian tulisan PB tidak terlepas dari kaitan dengan tulisan-tulisan lainnya di dalam PL. Sebab secara sepintas tulisan PB memperlihatkan adanya kaitan yang erat antara PL dan PB. PB tidak mungkin dimengerti dengan benar apabila mengabaikan PL. Banyaknya kutipan PL dalam PB menunjukkan betapa besarnya arti dari kesinambungan yang menghubungkan zaman kekristenan dengan zaman PL. tema janji dan penggenapannya menjalin hubungan diantara keduanya, bahkan Kitab Suci yang dipakai oleh jemaat mula-mula adalah PL. ini meunjukkan bahwa pengkotbah mula-mula menyampaikan penguraian mereka berdasarkan PL. dan sekalipun kutipan-kutipan PL itu penting namun ianya bukan merupakan kontribusi utama dari dari penelitian PL untuk teologi PB, yang lebih penting ialah pengaruh PL yang mewarnai gagasan-gagasan, yang diambil alih serta diberi makna yang baru olah penulis-penulis PB, dengan memahami Pl maka kita akan semakin memahami makna yang ada dalam teologi PB.
Beberapa unsur penting yang berkaitan dengan Definisi Teologi Biblika:
1. Sistematisasi; teologi biblika meskipun direpresentasikan secara sistematis, namun berbeda dengan teologi sistematik. Teologi sistematik mengasimilasikan kebenaran dari seluruh Alkitab dan dari luar kitab suci, dalam proses mensistemasikan doktrin2 Alkitab. Teologi biblika lebih sempit. Lebih terfokus pada pada periode sejarah yang dinyatakan atau pengajaran eksplisit tertentu dari penulis Alkitab.
2. Sejarah; Teologi Biblika menaruh perhatian pada peristiwa penting yang dinyatakan dalam sejarah doktrin2 Alkitab. Wahyu, situasi dan kondisi penulis serta pembaca? Hal-hal itu akan pertanyaan-pertanyaan yang penting yang akan menolong untuk menemukan penekanan doktrinal tertentu dari periode tertentu dan penulis tertentu. Dan dalam teologi PB, tidak mungkin untuk menelaah secara mendalam, tanpa memperhatikan hal-hal yang diatas yang memiliki pengaruh yang besar.
3. Progres dari wahyu; Teologi Biblika menelusuri wahyu yang progresif itu dan melihta bagaimana Allah menyatakan diriNya dalam era tertentu itu atau penulis tertentu.
4. Natur yang Alkitabiah; Teologi Biblika hanya mengambil nature dari Alkitab, jadi nature teologi biblika adalah eksegetikal yaitu mempelajari doktin2 dari berbagai periode sejarah atau mempelajari kata-kata dan pernyataan-pernyataan dari penulis2 tertentu.
B. Hubungan dengan displin ilmu lain:
1. Studi eksegetikal; Teologi biblika memiliki hubungan langsung dengan eksegesis (menjelaskan/menafsirkan). Dapat dikatakan bahwa teologi merupakan hasil dari eksegesis. Eksegesis berdasar pada teologi biblika. Eksegesis bertugas untuk menganalisa teks alkitab menurut metode Literal gramatikal.historical.
2. Studi latar belakang penulisan; latar belakang penulisan menentukan isu-isu seprti penulis, tanggal penulisan, tujuan penulisan dan situasi kondisi.
3. Studi teologi sistematik; ada persamaan dan perbedaan antara teologi biblika dan sistematik. Keduanya berakar dari analisa kitab suci, namun demikian teologi sistematik juga berusaha mendapatkan kebenaran dari sumber2 diluar Alkitab..perbedaan yang dapat dilihat dari kedua teologi ini adalah: (1) TB merupakan awal dari TS; eksegesis memimpin kepada teologi biblika yang kemudian memimpin kepada teologi sistematik (2) TB berusaha untuk menentukan apa yg dimaksudkan oleh penulis Alkitab berkaitan dengan isu2 teologi, sedangkan teologi sistematik menjelaskan mengapa sesuatu itu benar dengan menambahkan pandangan secara filosofi (3) Teologi Biblika memberikan pandangan penulis Alkitab, sedangkan teologi sistematik memberikan diskusi doktrinal dari sudut pandang masa kini. (4) TB menganalisa materi dari penulis tertentu atau dari periode sejarah tertentu, sedangkan teologi sistematik meneliti semua materi baik dari Alkitab maupun dari luar Alkitab yang berkaitan dengan doktrin tertentu.