TEOLOGI PERJANJIAN BARU Part. 3 - New Creature Ministries Indonesia -->

TEOLOGI PERJANJIAN BARU Part. 3

 PENDAHULUAN TEOLOGI PB    A. Sejarah            Teologi PB baru diminati sekitar dua abad terakhir ini. Sebelumnya teologi yang diminati a...

 PENDAHULUAN TEOLOGI PB 



 A. Sejarah 

          Teologi PB baru diminati sekitar dua abad terakhir ini. Sebelumnya teologi yang diminati adalah dogmatic, formulasi doktrin dari gereja. Dan sistematik, yang seringkali merupakan hasil spekulasi filosofis. Dalam suatu ceramah di 1787, J.P. Gabler mengimbangi dan menyerang metodologi teologi dogmatic, dengan mengkritik pendekatan filosofisnya. Pendekatan rasionalistik dipakai untuk mengerti PB. Alkitab dipandang sebagai buku hasil karya manusia, baik dalam prosses penulisannya dan apa yang ditekankan oleh masingmasing penulis. Pada dasarnya mereka menolak inspirasi Kitab Suci dan memandang PB sebagai karya literature yang tidak berbeda dengan karya literature lainnya, oleh sebab itu pendekatan yang mereka lakukan untuk studi PB adalah sudut pandang kritikal. Oleh sebab itu maka banyak keragaman opini. Sebagaian melihat adanya pertentangan antara penulis yang satu dengan yang lain dalam PB, l baik dari segi sejarah, latar belakang, suatu sintesa atau kehidupan Kristus yang dibumbui oleh para penulisnya. Akan tetapi kalangan konservatif dalam mempelajari PB biasanya memakai pendekatan dengan cara menyusun suatu materi sesuai dengan pembagian teologi sistematik atau memakai pendekatan teologis dari para penulis PB. 

          Pelopor mula-mula dalam studi teologi PB adalah F.C. Baur dari Tubingen (1792-1860) ia adalah pemimpin dari kaum rasionalis. Ia menerapkan filsafat Hegel, yaitu tesis-antitesis-sintesis pada tulisantulisan PB. Jadi baur menemukan pertentangan antara penekanan yahudi dari tulisan Petrus dan penekanan non-Yahudi dari Tulisan Paulus. H.J. Holtzman (1832-1910) melanjutkan pemikiran itu, menyangkal ide apapun yang berkaitan dengan inspirasi dan menyodorkan teologi konflik dalam PB.

          Wilhelm Wrede (1859-1906) mempengaruhi teologi PB cukup besar dengan penekanan pada pendekatan sejarah agama. Ia menyangkali bahwa PB merupakan satu dokumen teologi; tetapi berpendapat bahwa PB harus dilihat sebagai suatu sejarahdari abad pertama. Teologi seharusnya tidak boleh dipertimbangkan sebagai istilah yang tepat; agama merupakan istilah yang lebih baik untuk mengidentifikasikan tulisan-tulisan PB karena mengekspresikan “kepercayaan, pengharapan, kecintaan” para penulis daripada hanya merupakan “suatu catatan refleksi teologis yang abstrak.” 

          Rudolf Bultman (1884-1976) menekankan pendekatan kritik bentuk pada PB dan berusaha mengungkapkan apa yang ada dibalik materi itu. Bultman mengajarkan bahwa PB telah dicampuri oleh opini2 dan penafsiran kembali pada penulis. Tugas sekarang adalah meliputi suatu “demitologisasi” dari PB, yaitu untuk melucuti pengaruh penulis PB dan tiba pada kata-kata sebenarnya yang diucapkan oleh Yesus. Bultman tidak melihat adanya koneksitas antara Yesus sejarah dan Yesus kepercayaaan.  

          Oscar Cullman (1902) menekankan tindakan Allah dalam sejarah dalam mencapai keselamatan manusia. Hal ini diberi istilah Heilsgeschichte atau “sejarah keselamatan.” Culman banyak menolak gambaran radikal dari kritik bentuk sebaliknya ia mengikuti eksegesis PB dengan penekanan pada Kristologi PB. 

B. Metodologi 

          Dalam mengikuti Teologi PB, sebagian mengikuti garis umum dari teologis sistematik, namun demikian metodologi itu tidak cukup untuk menyatakan penekanan dari masing-masing penulis. Kelihatannya yang paling baik adalah menyusun teologi PB dengan menganalisa penulisan masing-masing penulis PB yang merefleksikan apa yang setiap penulis katakana tentang suatu subyek. Ada beberapa factor yang harus dipertimbangkan dalam perkembangan suatu metodologi: 

1. Pewahyuan adalah progresif; berkulminasi dalam wahyu yang berkaitan dengan Kristus. Teologi Penjanjian Baru harus berusaha menggambarkan kulminasi doktrin2 berkaitan dengan Kristus dan penebusan.

2. Penekanan dari PB berpuncak pada kepercayaan kematian dan kebangkitan Kristus dan pengharapan akan kedatangan yang kedua kali.. teologi PB harus berfokus pada doktrin2 ini yang bersal dari berbagai penulis PB. 

3. Teologi PB harus mengakui bahwa pengajaran Yesus dan pengajaran dari penulis PB lainnya adalah merupakan satu kesatuan dan harmonis. 

4. Keragaman tulisan-tulisan PB tidak menyebabkan kontradiksi, tetapi berasal dari asal mula ilahi PB 

5. Teologi PB harus mengaplikasikan metode analitik (tetapi tidak mengesampingkan metode tematik) karena metode itu dengan baik merefleksikan keragaman dari PB. 

Disqus

TESTIMONIALS

Calvin: You know sometimes when I'm talking, my words can't keep up with my thoughts... I wonder why we think faster than we speak. Hobbes: Probably so we can think twice
sq-sample3
Client Testi 1 / General director

Mauris volutpat nulla a enim efficitur elementum poritor at

Thank you. before I begin, I'd like everyone to notice that my report is in a professional, clear plastic binder...When a report looks this good, you know it'll get an A. That's a tip kids. Write it down.
sq-sample27
Client Testi 2/ General director

Mauris volutpat nulla a enim efficitur elementum poritor at

My behaviour is addictive functioning in a disease process of toxic co-dependency. I need holistic healing and wellness before I'll accept any responsibility for my actions.
sq-sample17
Client Testi 3/ General director

Mauris volutpat nulla a enim efficitur elementum poritor at

HostWay

Perlu Bantuan Hubungi Kami:

© Copyright , New Creature Ministries Indonesia
avatar
Admin Welcome to NC Ministries site, if you have anything to ask please via our WhatsApp
Ps. Daniel Silas, S.Th Hi there! Hello, Can I help you?
:
Chat with WhatsApp